Selasa, 15 Februari 2011

APAKAH ALLAH HARUS DIBELA?


Seorang bertanya padaku kenapa Gereja Katolik tidak membuat laskar yang kuat sehingga bisa untuk melawan laskar dari agama lain yang mengganggu ketentraman Gereja? Ada juga teman yang mengatakan bahwa di suatu tempat ada laskar Gereja yang siap membela dan mempertahankan Gereja bila ada gangguan dari agama lain. Mendengar semua itu aku hanya termenung prihatin. Aku bayangkan bila setiap agama mempunyai laskar yang siap membela agamanya masing-masing maka memungkinkan terjadinya benturan antar laskar akan terjadi. Bila terjadi benturan maka akan ada kurban entah nyawa atau harta. Apakah Yesus menghendaki umatnya perang demi membela agamanya? Yesus sendiri ketika ditangkap Dia tidak ingin dibela siapa-siapa. Kalau Dia mau maka Dia akan menurunkan bala tentara surgawi.

“Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapa pun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu.” (Mat 5:39). Ajaran Yesus yang dikumpulkan oleh Matius dalam Kotbah di Bukit sudah jelas bagaimana kita harus bersikap terhadap para musuh atau orang yang membenci kita. Yesus secara tegas melarang kita untuk melawan atau membalas setiap orang yang berusaha atau menyakiti kita. Sebaliknya kita harus mengasihi mereka dan mendoakan mereka. Ajaran ini sangat sulit dilakukan sebab bila kita melakukan maka kita akan dianggap penakut, pengecut, atau lemah sehingga kita akan terus menerus menjadi bulan bulanan oleh para orang yang membenci kita.

Ketakutan ini yang membuat kita ingin menunjukkan siapa diri kita dengan membalas atau menyerang orang yang kita anggap musuh. Ketika masih berteman dengan anak-anak jalanan aku sering kali berusaha menenangkan anak-anak yang ingin menyerang atau membalas dendam teman mereka sendiri atau anak jalanan dari daerah lain yang berusaha mengusik keberadaan mereka. Mereka mengatakan bila tidak diserang maka anak dari daerah lain akan menguasai daerahnya. Atau bila temannya tidak dihajar maka mereka akan terus melakukan perbuatan yang tidak nyaman pada dirinya. Dengan demikian kekerasan yang mereka lakukan bersumber dari ketakutan yang muncul dalam diri. Demikian pula kekerasan yang dilakukan yang berdasarkan agama muncul dari ketakutan. Orang agama tertentu merasa takut bila umatnya berpindah ke agama lain, sehingga mereka berusaha menyerang agama tersebut. Atau orang takut bila Allahnya dihina oleh orang lain, sehingga mereka menyerang orang itu.

Yesus mengajarkan agar kita menjadi orang yang bebas dari rasa takut kecuali takut pada Allah. “Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka.” (Mat 10:28) Bila kita hanya takut pada Allah maka apa yang kita lakukan adalah mentaati kehendak Allah. Hampir semua agama mengatakan bahwa Allah mereka mengajarkan damai dan kasih, maka bila mereka melakukan kekerasan meskipun demi nama Allah berarti mereka telah melanggar perintah Allah. Mereka tidak takut pada Allah melainkan hanya takut pada manusia yang dianggap dapat mengusik keberadaan mereka.

“TUHAN adalah terangku dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? TUHAN adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gemetar.” (Mzm 27:1) Apa yang ditulis oleh pemazmur menunjukkan sikap orang beriman. Orang yang tidak takut akan segala hal sebab Allah akan melindunginya. Tapi sering iman hanya diartikan sebagai pengakuan akan Allah, tapi tidak dalam penyerahan diri seutuhnya pada Allah. Akibatnya timbul rasa takut yang berkembang pada sikap menyerang orang lain. Hal yang lebih memprihatinkan ialah bila beriman disempitkan dalam membela Allah. Bagaimana mungkin kita yang lemah membela Allah yang Maha? Bukankah Allah mampu menjungkir balikkan orang yang melawanNya? Maka bagiku tidak perlu membuat laskar pembela iman atau sebagainya. Bila Allah berkehendak melawan orang yang menyerangNya, maka Dia tidak membutuhkan bantuan kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger