Jumat, 04 Maret 2011

INJIL BARNABAS ii

KAPAN INJIL BARNABAS DITULIS?

Pada saat Gereja purba banyak sekali tulisan-tulisan yang menggunakan wibawa nama seorang rasul dan disebut Injil, misalnya Injil Petrus, Thomas dan sebagainya. Paus Gelasius (492-496) menetapkan daftar Injil yang diakui oleh Gereja disebut kanonik (berwibawa) dan daftar Injil yang ditolak oleh Gereja disebut Decretum Pseudo Gelasianum (keputusan Gelasius tentang kitab yang tidak asli). Injil Barnabas termasuk dalam daftar itu. Dengan demikian berita yang paling tua tentang Injil Barnabas baru pada abad VI.

Menurut penelitian sulit sekali menemukan tanda adanya Gereja yang menggunakan Injil Barnabas sampai dekrit itu ditulis. Saat itu yang ada ialah "surat apokrif Barnabas" dan "kisah rasul Barnabas" yang merupakan pemalsuan dari abad V yang ditulis untuk memuliakan P. Siprus, dimana penduduknya meyakini bahwa disitu rasul Barnabas dimakamkan. Menurut legenda, para uskup Siprus menggali makam rasul Barnabas dan menemukan jenasah rasul Barnabas yang sedang mendekap buku Injil Matius yang telah disalinnya. Dalam "kisah rasul Barnabas" juga ditulis bahwa dia mengabarkan Injil yang berasal dari kawan sepelayanannya yaitu Matius. Dengan demikian sulit untuk membuktikan bahwa Injil Barnabas dalam bahasa Italia merupakan salah satu dari tulisan yang diyakini ditulis oleh Barnabas yang tercantum dalam dekrit Pseudo Gelasianum.

Dapat dipastikan bahwa pengarang Barnabas bukan salah seorang rasul yang hidup pada jaman Yesus dan kemungkinan dia tidak tahu geografi Israel. Hal ini bisa dibuktikan:
  1. Dia tidak faham kesamaan kata "Kristus" dan "Mesias". “Yesus menjawab, “Demi Allah pada hadiratnya jiwaku berdiri, aku bukanlah Mesias itu.” (ps 96)
  2. Yesus lahir pada jaman Pilatus, “Di sana ketika itu memerintah di tanah Yudea ialah Herodes atas perutusan Caesar Agustus dan Pilatus adalah Gubernur, sedangkan jabatan kepala agama dipegang oleh Annas dan Cayaphas.” Oleh sebab dekrit Caesar Agustus semua penduduk didaftarkan namanya.” (ps 3) Padahal Pilatus menjadi gubernur pada tahun 26/27.
  3. Yesus berlayar ke Nazaret “Yesus pergi ke laut Galilea dan naik ke dalam sebuah perahu berlayar ke kotanya Nazaret.” (ps 20), padahal Nazaret jauh dari danau Galilea.
  4. Di Yudea ada 600.000 tentara, “Dalam hal itu di Misbah telah berkumpul 3 pasukan, setiap pasukan terdiri dari 200.000 orang.” (ps 91) ini mustahil, sebab seluruh tentara Romawi di daerah jajahan tidak lebih dari 300.000.
  5. Yesus dan para murid pergi ke bukit Sinai untuk menjalankan syariat puasa 40 hari (ps 91). Seolah-olah puasa semacam itu sudah merupakan adat, padahal saat itu belum ada.

Pengarang pasti hidup setelah jaman Muhammad. Hal ini dapat dibuktikan:
  1. Yesus menunjuk Muhammad sebagai Mesias “O Muhammad semoga Allah beserta engkau dan mudah-mudahan Dia mungkin menjadikan aku layak untuk membuka tali sepatumu.” (ps 44) “Allah besabda, “Tunggulah Muhammad karena demi engkau, Aku berkehendak untuk menciptakan surga.” (ps 97). Ini sulit diyakini. Dalam PL juga telah diramalkan akan kehadiran Mesias, tapi tidak menunjuk nama dengan jelas.
  2. Peran Yesus dalam Injil ini berubah menjadi Yohanes Pemandi, yang meramalkan kehadiran Mesias, maka Yohanes Pembaptis tidak ada.
  3. Ada kalimat syahadat, “Hanya ada Allah Maha Esa dan Muhammad adalah pesuruh Allah itu." (ps 39)
  4. Ps 48,98,222 menunjukan Yesus bukan Al Masih dan hanya diutus pada orang Israel sedang Muhammad diutus pada segala bangsa (ps 82). Adanya kitab yang akan ditulis lagi untuk menggantikan kitab yang telah diselewengkan (ps 124,44,191,192).
  5. Yang dipersembahkan Abraham adalah Ismael bukan Ishak “Kemudian firman Allah berkata kepada Ibrahim “Ambilah puteramu, putera sulungmu Ismail dan mendakilah ke atas bukit itu untuk mengurbankan dia.” (ps 44), Ismael merupakan nenek moyang bangsa Arab, sedang Ishak adalah bangsa Israel.
  6. Orang yang disalib ialah Yudas bukan Yesus (ps 216-221), sebab Yesus melarikan diri masuk ke dalam rumah ketika mau ditangkap lalu dia dibawa oleh malaikat Jibril, Mikael, Rafail dan Uriel berpergian dari dunia ini. (ps 215) Atas kuasa Allah maka Yudas berubah rupa menjadi Yesus sehingga ditangkap (216) dan seterusnya dia diadili sampai disalibkan. Ketika Yesus datang lagi dan bertemu dengan penulis, dia menekankan kembali akan penyaliban Yudas (221)
Pengarang pasti hidup setelah tahun 1300
  1. Ps 82 menyinggung tahun Yobel yang dirayakan 100 th sekali. Dalam PL tahun Yobel dirayakan 50 th sekali (Im 25:8-55; 27:16-25). Yesus tidak mengubahnya, baru Paus Bonifacius VIII mengubah menjadi 100 th sekali.
  2. Banyaknya tradisi abad pertengahan yang masuk dalam Injil ini, misalnya:
  • ps 61, Yesus berdoa malam dengan mengutip 1Ptr 5:8, padahal kebiasaan itu baru pada abad pertengahan sampai sekarang.
  • Ps 3, Maria melahirkan tanpa rasa sakit. Ini merupakan ajaran yang muncul pada abad pertengahan.
  • c. Ps 194, Lazarus mempunyai 2 desa. Ini tidak mungkin pada jaman Yesus, tapi lebih pada gambaran situasi abad pertengahan.
  1. Pada abad II ada beberapa Injil yang mencoba mempersatukan keempat Injil. Buku ini disebut Diatessaron. Pada abad XIV di Italia muncul beberapa diatessaron dalam bahasa dialek Tuska Venesia. Injil Barnabas mempunyai kesamaan dengan buku itu dalam dialek, susunan cerita dan tambahan cerita yang tidak ada dalam keempat Injil.
Lebih jauh mungkin hidup setelah abad XVI atau semasa Paus Sixtus V (1585-1590).
  1. Menurut Barnabas tahun Yobel dirayakan 100 th sekali. Padahal penentuan itu baru oleh Paus Bonifacius. Tapi pada tahun 1349 diputuskan tahun Yobel dirayakan 50 th sekali. Pada tahun 1470 ditentukan 25 th sekali. Pada tahun 1585 Paus Sixtus V menentukan tahun itu sebagai tahun Yobel. Hal ini hanya untuk merayakan pengangkatannya sebagai Paus, bukan karena tiba saatnya. Mungkin penulis Barnabas ingat bahwa ada beberapa kali perubahan masa tahun Yobel, maka dia ingin mengembalikan tahun Yobel pada asalnya yaitu 100 th sekali.
  2. Alasan kedua, ialah adanya catatan dalam Injil Barnabas bahwa Injil ini diketemukan pada perpustakaan Paus Sixtus V dan kisah ini mirip dengan apa yang tertulis dalam kitab itu sendiri (ps 191). Seperti tanda tangannya penulis. Beberapa kisah dalam injil Barnabas cocok dengan situasi abad XVI. Dulu orang Katolik menindas dan memaksa orang Islam dan orang Yahudi untuk memeluk agama Katolik. Orang Islam yang terpaksa masuk Katolik disebut golongan Morisko sedang orang Yahudi disebut golongan Morrano. Paus Sixtus V sebelum menjadi Paus bernama Felice Perreti de Montalto. Dia sangat aktif "mempertobatkan" dengan kekerasan orang non Katolik. Mungkin pengarang Barnabas adalah orang yang benci pada Paus Sixtus, sehingga menulis Injil yang diselewengkan. Abad XVI adalah puncak penindasan terhadap orang non Katolik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger