Rabu, 17 Desember 2008

MEMBERI

Seorang anak muda bertanya padaku apakah aku akan ikut dengannya untuk melakukan bakti sosial di sebuah pedesaan yang cukup jauh dari kota tempat kami berada? Aku balik bertanya mengapa untuk melakukan bakti sosial harus sampai jauh ke sebuah desa? Bukankah kaum miskin ada dimana-mana bahkan di depan mata kita? Selain itu bukankah dana yang digunakan untuk akomodasi cukup besar dan bila itu diuangkan dan diberikan pada kaum miskin jauh lebih berguna? Tapi anak muda ini sudah menetapkan akan melakukan bakti sosial ke desa tersebut.

Bakti sosial adalah sebuah tindakan yang sangat terpuji sebab melalui bakti sosial orang rela memberikan sebagian apa yang dimilikinya kepada sesamanya yang sangat membutuhkan. Dalam dunia yang sudah semakin tegas menjunjung egoisme seperti jaman ini kepedulian sesama terhadap saudaranya yang miskin dan menderita terasa semakin berkurang. Orang sibuk mengejar kepentingannya sendiri sehingga lupa ada sesama yang kekurangan, bahkan mungkin kaum miskin juga telah dirugikan oleh sikapnya yang ingin menguasai banyak hal meski sudah mempunyai berlebih.

Bila kita belajar pada Yesus apakah Yesus melakukan bakti sosial? Dia melakukan banyak mujijat bukan hanya karena ada orang miskin dan menderita, melainkan Dia mempunyai tujuan. Segala karya kasih Yesus mempunyai tujuan. Dia menyembuhkan orang pada hari sabat untuk membuka mata orang Yahudi bahwa belas kasih jauh lebih besar dari pada tata aturan yang dibuat manusia. Dia menyembuhkan orang buta supaya dia percaya pada Allah. Dia menyembuhkan anak seorang perempuan Kanaan untuk menunjukkan kepada para muridNya bagaimana beriman itu. Namun segala tujuan bukan untuk diriNya sendiri melainkan Allah. Segala karya kasih Yesus untuk menunjukkan bahwa Kerajaan Allah sudah datang.

Disinilah perbedaan bakti sosial ala Yesus dengan bakti sosial ala kemanusiaan. Bakti sosial ala Yesus adalah bagaimana dalam melakukan karya kasih itu orang semakin menyadari adanya kasih Allah atau mampu membawa orang menderita semakin mencintai Allah. Sedangkan bakti sosial ala karya kemanusiaan tujuannya hanya untuk membantu orang miskin agar tidak menjadi miskin, meskipun kadang hal ini tidak pernah tercapai. Maka bakti sosial ala Yesus tidak hanya bisa datang lalu membagi bantuan setelah itu pulang. Bagaimana orang akan melihat karya Allah kalau hanya bertemu sebentar lalu tidak pernah bertemu lagi? Hal yang sangat memprihatinkan adalah bila bakti sosial menjadi ajang pamer tentang kemurahan hati atau pencarian kebanggaan diri. Mereka hanya menggunakan orang miskin untuk mencari kebanggaan diri sendiri. Dengan demikian mereka sudah memiskinkan orang yang sudah miskin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger