Seorang teman kirim SMS meminta pendapatku tentang seorang artis Jessica Iskandar yang menjadi Islam. Beritanya katanya ada di yahoo. Maka aku buka yahoo, ternyata memang ada kisah Jessica Iskandar yang masuk Islam atau menjadi mualaf. Membaca apa yang dikatakannya aku jadi tersenyum prihatin. Aku sendiri tidak tahu siapa Jessica itu, sebab mungkin kurang mengikuti perkembangan artis Indonesia yang banyak sekali dan kadang sekali muncul langsung menghilang entah kemana. Di yahoo dikisahkan bahwa Jessica belajar dari anak kecil. Sebuah hal yang mengherankan. Tapi mungkin itu sudah menjadi panggilannya, sehingga apapun bisa terjadi.
Saat ini hubungan antara Kristen dan Islam boleh dikatakan sedang kurang bagus terkait masalah HKBP Bekasi dimana sampai jatuh kurban akibat penusukan dan pemukulan. Koran Tempo di halaman muka menulis bahwa ketua FPI Bekasi sudah menjadi tersangka. Gubernur Jawa Barat turun tangan dengan memberi alternatif dua lahan baru sebagai ganti lahan yang diributkan. Tapi tampaknya pengurus HKBP masih belum sepakat, sebab mereka merasa diperlakukan tidak adil. Kasus ini tampaknya tidak akan berakhir dengan mudah. Aneka protes sudah muncul di berbagai tempat.
Di tengah situasi yang kurang bagus ini yahoo menampilkan berita tentang seorang yang masuk Islam. Berita itu memang benar tapi kurang bijak bila ditayangkan pada saat dimana situasi sedang tidak kondusif seperti ini. Menurut pendapatku memang agama adalah soal panggilan hidup yang tidak dapat diganggu gugat. Maka setiap orang boleh memeluk agama apa saja. Hal ini dijamin oleh UUD ps 28 dan 29. Sidang umum PBB pada 25 November 1981, mengeluarkan resolusi PBB No.36/55/1981 Declaration of the Elimination of All Forms of Intolerance and of Discrimination Based on Religion or Belief. Deklarasi ini mendukung kebebasan orang untuk memeluk dan menjalankan agamanya masing-masing. Maka sah dan boleh saja bila Jessica pindah dari agama Kristen menjadi pemeluk Islam atau agama apapun.
Jessica menyatakan bahwa semua agama sama. Hal ini memang sering diungkapkan oleh orang yang tidak memahami agamanya. Orang yang hanya beragama sebab memang di negara kita orang harus memeluk sebuah agama. Atau dia memeluk agama warisan dari orang tua atau keluarga, sehingga tidak perlu lagi mempelajarinya. Atau dia pengikut new age. Tapi bila dia adalah pengikut new age maka dia tidak akan menyatakan memeluk salah satu agama. Jadi mungkin kurang memahami agamanya.
Memang sepintas semua agama tampak sama sebab mengajarkan kebenaran dan kebaikan, tapi dalam versi yang berbeda. Yesus mengajar kebenaran dan kebaikan tapi versi Yesus berbeda dengan versi Farisi dan ahli Taurat, sehingga Yesus sering bertengkar dengan mereka. Muhammad pun mengajar kebenaran dan kebaikan tapi berbeda dengan versi Yesus. Demikian pula Sidharta Budha Gautama dan Hindu semua mengajar kebenaran dan kebaikan versi mereka masing-masing. Kebaikan dan kebenaran semakin rumit akibat agama terpecah-pecah. Kristen Protestan, Pantekosta dan Katolik berbeda, demikian pula Suni dan Syiah atau Mahayana dan Hinayana dan segala cabang dari perpecahan itu. Jadi kurang tepat bila mengatakan bahwa semua mengajarkan kebenaran dan kebaikan yang sama.
Perbedaan ini yang sering menimbulkan konflik seperti yang terjadi di Bekasi. Pada saat ada konflik seperti ini sebaiknya semua orang dapat mengendalikan diri. Salah satu penyebar konflik adalah media. Media terkadang memuat berita sensasional agar dibaca orang. Terry Jones, seorang pendeta di Florida dengan jemaat yang kecil menyerukan ajakan membakar Al Quran ternyata mampu menghebohkan dunia, sehingga presiden Indonesia pun perlu menulis surat resmi kepada presiden AS dan PBB. Andai pernyataan itu tidak dimuat dan dibesarkan oleh media maka pendeta itu tetap akan menjadi pendeta yang tidak dikenal sama sekali. KWI, PGI dan FPI pun tidak perlu bertemu untuk menolak rencana itu.
Pendeta Terry Jones dia berhasil mempopulerkan dirinya dengan membuat pernyataan yang menghebohkan karena dukungan media. Seorang artis pun membutuhkan media untuk mempublikasikan dirinya agar dikenal orang. Hal yang mudah membuat orang terkenal adalah bila dia membuat sebuah pernyataan atau melakukan tindakan yang sensasional termasuk pindah agama. Tapi bagiku apa yang dipublikasikan oleh yahoo akan pilihan Jessica Iskandar untuk saat ini adalah suatu ulasan yang kurang bijak meski itu benar. Selain itu mengapa pindah agama saja perlu dipublikasikan? Ataukah media sudah kekurangan berita yang dapat menarik minat pembaca? Sungguh memprihatinkan.
Saat ini hubungan antara Kristen dan Islam boleh dikatakan sedang kurang bagus terkait masalah HKBP Bekasi dimana sampai jatuh kurban akibat penusukan dan pemukulan. Koran Tempo di halaman muka menulis bahwa ketua FPI Bekasi sudah menjadi tersangka. Gubernur Jawa Barat turun tangan dengan memberi alternatif dua lahan baru sebagai ganti lahan yang diributkan. Tapi tampaknya pengurus HKBP masih belum sepakat, sebab mereka merasa diperlakukan tidak adil. Kasus ini tampaknya tidak akan berakhir dengan mudah. Aneka protes sudah muncul di berbagai tempat.
Di tengah situasi yang kurang bagus ini yahoo menampilkan berita tentang seorang yang masuk Islam. Berita itu memang benar tapi kurang bijak bila ditayangkan pada saat dimana situasi sedang tidak kondusif seperti ini. Menurut pendapatku memang agama adalah soal panggilan hidup yang tidak dapat diganggu gugat. Maka setiap orang boleh memeluk agama apa saja. Hal ini dijamin oleh UUD ps 28 dan 29. Sidang umum PBB pada 25 November 1981, mengeluarkan resolusi PBB No.36/55/1981 Declaration of the Elimination of All Forms of Intolerance and of Discrimination Based on Religion or Belief. Deklarasi ini mendukung kebebasan orang untuk memeluk dan menjalankan agamanya masing-masing. Maka sah dan boleh saja bila Jessica pindah dari agama Kristen menjadi pemeluk Islam atau agama apapun.
Jessica menyatakan bahwa semua agama sama. Hal ini memang sering diungkapkan oleh orang yang tidak memahami agamanya. Orang yang hanya beragama sebab memang di negara kita orang harus memeluk sebuah agama. Atau dia memeluk agama warisan dari orang tua atau keluarga, sehingga tidak perlu lagi mempelajarinya. Atau dia pengikut new age. Tapi bila dia adalah pengikut new age maka dia tidak akan menyatakan memeluk salah satu agama. Jadi mungkin kurang memahami agamanya.
Memang sepintas semua agama tampak sama sebab mengajarkan kebenaran dan kebaikan, tapi dalam versi yang berbeda. Yesus mengajar kebenaran dan kebaikan tapi versi Yesus berbeda dengan versi Farisi dan ahli Taurat, sehingga Yesus sering bertengkar dengan mereka. Muhammad pun mengajar kebenaran dan kebaikan tapi berbeda dengan versi Yesus. Demikian pula Sidharta Budha Gautama dan Hindu semua mengajar kebenaran dan kebaikan versi mereka masing-masing. Kebaikan dan kebenaran semakin rumit akibat agama terpecah-pecah. Kristen Protestan, Pantekosta dan Katolik berbeda, demikian pula Suni dan Syiah atau Mahayana dan Hinayana dan segala cabang dari perpecahan itu. Jadi kurang tepat bila mengatakan bahwa semua mengajarkan kebenaran dan kebaikan yang sama.
Perbedaan ini yang sering menimbulkan konflik seperti yang terjadi di Bekasi. Pada saat ada konflik seperti ini sebaiknya semua orang dapat mengendalikan diri. Salah satu penyebar konflik adalah media. Media terkadang memuat berita sensasional agar dibaca orang. Terry Jones, seorang pendeta di Florida dengan jemaat yang kecil menyerukan ajakan membakar Al Quran ternyata mampu menghebohkan dunia, sehingga presiden Indonesia pun perlu menulis surat resmi kepada presiden AS dan PBB. Andai pernyataan itu tidak dimuat dan dibesarkan oleh media maka pendeta itu tetap akan menjadi pendeta yang tidak dikenal sama sekali. KWI, PGI dan FPI pun tidak perlu bertemu untuk menolak rencana itu.
Pendeta Terry Jones dia berhasil mempopulerkan dirinya dengan membuat pernyataan yang menghebohkan karena dukungan media. Seorang artis pun membutuhkan media untuk mempublikasikan dirinya agar dikenal orang. Hal yang mudah membuat orang terkenal adalah bila dia membuat sebuah pernyataan atau melakukan tindakan yang sensasional termasuk pindah agama. Tapi bagiku apa yang dipublikasikan oleh yahoo akan pilihan Jessica Iskandar untuk saat ini adalah suatu ulasan yang kurang bijak meski itu benar. Selain itu mengapa pindah agama saja perlu dipublikasikan? Ataukah media sudah kekurangan berita yang dapat menarik minat pembaca? Sungguh memprihatinkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar