Menurut para ahli fisika quantum cahaya adalah misteri yang bukan partikel atau gelombang. Tapi kita masih dapat melihat dan merasakan cahaya meski pikiran kita belum mampu menguak apa sebenarnya cahaya itu. Jika Allah adalah misteri maka apakah Allah adalah sesuatu yang dapat diindrai tapi belum mampu dipahami sepenuhnya? Jika Allah dapat diindrai meski belum mampu dikuak maka Allah menjadi materi. Padahal Allah bukan materi seperti cahaya. Bila Allah tidak dapat diindrai maka orang dapat berpendapat bahwa Alllah adalah ketiadaan.
Tidak semua dapat diindrai secara langsung. Kita dapat mengatakan sesuatu ada tanpa harus mengindrai sesuatu itu. Kita mendengarkan suara seruling yang indah yang ditiup oleh seorang yang berbakat. Suara seruling dapat kita indrai tapi bakat peniupnya tidak dapat kita indrai. Kita hanya dapat mengagumi kemampuan orang itu. Maka sesuatu dapat kita anggap ada juga dari buah yang kita rasakan.
Pengenalan akan Allah bukan dimulai dari usaha memecahkan misteri Allah tapi dari rasa takjub dari apa yang telah diciptakanNya. Usaha memecahkan misteri Allah dapat menimbulkan diskusi panjang yang dapat berujung pada perpecahan dan kekerasan, sebab setiap orang meyakini kebenarannya masing-masing. Tapi bila berdasarkan takjub orang akan melepaskan akal budi. Aku takjub saat melihat matahari terbenam, sedangkan orang lain takjub saat melihat gelombang laut. Kami tidak bisa memaksakan agar mengagumi hal yang sama. Demikian pula dalam hal iman.
Tidak semua dapat diindrai secara langsung. Kita dapat mengatakan sesuatu ada tanpa harus mengindrai sesuatu itu. Kita mendengarkan suara seruling yang indah yang ditiup oleh seorang yang berbakat. Suara seruling dapat kita indrai tapi bakat peniupnya tidak dapat kita indrai. Kita hanya dapat mengagumi kemampuan orang itu. Maka sesuatu dapat kita anggap ada juga dari buah yang kita rasakan.
Pengenalan akan Allah bukan dimulai dari usaha memecahkan misteri Allah tapi dari rasa takjub dari apa yang telah diciptakanNya. Usaha memecahkan misteri Allah dapat menimbulkan diskusi panjang yang dapat berujung pada perpecahan dan kekerasan, sebab setiap orang meyakini kebenarannya masing-masing. Tapi bila berdasarkan takjub orang akan melepaskan akal budi. Aku takjub saat melihat matahari terbenam, sedangkan orang lain takjub saat melihat gelombang laut. Kami tidak bisa memaksakan agar mengagumi hal yang sama. Demikian pula dalam hal iman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar