Rabu, 09 Juni 2010

SIAPAKAH AKU?

Ketika murid-murid Yohanes Pembaptis bertanya pada Yesus apakah Dia adalah Mesias atau mereka harus menunggu lagi maka Yesus menjawab, "Pergilah dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu dengar dan kamu lihat: orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik.” (Mat 11:4-5). Dari sini tampak bahwa Yesus mengajak para murid Yohanes untuk menilai sendiri apakah Dia adalah Mesias atau bukan. Yesus tidak mengajukan pembuktian dari Kitab Suci atau propaganda tentang siapa Mesias itu. Tapi Dia menunjukkan karyaNya. Apa yang telah dilakukanNya yaitu berpihak pada kaum miskin dan menderita. Dia membuktikan kemesiasanNya melalui karya keselamatan yang telah dilakukan.

Pada jaman ini banyak orang berusaha menunjukkan siapa dirinya melalui iklan atau propaganda. Menjelang pemilihan kepala daerah muncul banyak foto di jalanan dan media mengenai tokoh atau orang yang menokohkan diri dengan segala apa yang telah dilakukan, meski kadang masih berupa janji. Mereka berusaha menunjukkan pada masyarakat siapa dirinya dari karya-karya yang telah dilakukan atau janji-janji yang akan dikerjakan bila dia terpilih nanti. Sering kali janji jauh lebih banyak daripada apa yang sudah dikerjakan. Oleh karena banyak masyarakat yang sebelumnya tidak pernah mendengar apa yang telah dikerjakan oleh para tokoh tadi, maka dalam beberapa pemilihan kepala daerah yang menjadi pemenang adalah golput.

Manusia diukur atau dinilai dari apa yang sudah dikerjakan atau pohon dinilai bagus bila menghasilkan buah yang bagus. Ada kaitan yang erat antara perbuatan dan diri. Orang dapat saja memproklamirkan diri sebagai orang hebat. Mula-mula masyarakat dapat menjadi kagum dengan segala promosinya, yang tentu saja dibuat sebombastis mungkin. Tapi lambat laun masyarakat akan menilai sendiri melalui apa yang dikerjakan dan segala keputusannya. Mereka akan menilai apakah segala promosinya terwujud atau hanya buih yang membesar lalu pecah tanpa bekas.

Penilaian masyarakat pada seorang tokoh bisa melebar pada komunitas. Pernah ada seorang teman dari negeri asing terkejut ketika melihat Indonesia untuk pertama kali. Dia semula mengira Indonesia itu negara terbelakang dan masih primitif, sebab dia mengenal satu orang Indonesia yang dianggapnya begitu bodoh. Dia pun beberapa kali menerima kartu pos dari Indonesia dengan gambar gunung, hutan, orang Papua yang memakai koteka dan sebagainya. Melihat teman yang dianggap bodoh dan kartu pos yang diterimanya maka dia menyimpulkan bahwa Indonesia adalah negara primitif.

Hal ini memang bukan kesalahan teman asing itu. Dia meyakini pandangan kurang tepat tentang Indonesia sebab melihat temannya yang dari Indonesia. Aku pun dapat membuat citra Indonesia buruk bila aku di negara asing menampilkan sikap yang buruk meski banyak promosi yang bagus tentang Indonesia. Dalam kehidupan di Gereja pun sama saja. Aku sebagai anggota CM dapat membuat CM dianggap bagus atau buruk, tergantung dari sikapku. Orang sulit melihat CM secara keseluruhan. Mereka hanya melihat CM dalam diriku. Maka bila ada orang bertanya apakah CM itu, maka aku harus mampu mengatakan seperti Yesus ketika ditanya oleh para murid Yohanes.

Inilah tantangan bagi kita semua. Setiap orang hidup bukan demi dirinya sendiri atau atas nama dirinya sendiri, tapi di dalam dirinya atau di belakang dirinya ada keluarga, agama, komunitas, bangsa dan sebagainya. Sikap, tindakan dan perkataan kita bukan hanya menunjukkan siapa diri kita tapi juga komunitas, agama, keluarga, dan bangsa. Tindakan dan perkataanku menentukan penilaian orang terhadap apa yang ada dibalikku atau yang melatarbelakangi hidupku. Banyak orang lebih percaya dengan apa yang dilihat dan dirasakan daripada membaca iklan dan promosi yang muluk-muluk. Orang lebih mudah menilai apakah CM itu baik atau buruk dari apa yang dilihat dalam diri anggota CM daripada mendengarkan aneka teori dan perdebatan teologis yang sering kali tidak dipahaminya. Orang pun tidak perlu bertanya apakah CM itu bila aku dapat menunjukkan sikap dan tindakanku yang peduli pada kaum miskin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger